Cara mudah belajar Bahasa Jepang bersama Cetta Online Class
- Istimewa
VIVA Jogja – Jangan bilang kalau belajar Bahasa Jepang itu susah, karena platform kursus bahasa asing online Cetta, punya cara untuk mempelajari dan menguasai Bahasa Jepang, juga sistem penulisan, tata bahasanya.
Menguasai bahasa Jepang, juga berarti membuka peluang, hingga meningkatkan prospek karier di perusahaan internasional.
Menurut Arief Hidayatullah, founder Cetta, belajar bahasa Jepang bisa menjadi lebih mudah jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat. "Di Cetta, kami merancang kursus bahasa Jepang yang interaktif dan fleksibel, memungkinkan siswa untuk belajar dengan metode yang sesuai dengan gaya mereka," ujar Arief.
Cetta menawarkan berbagai kelas bahasa Jepang yang dapat diakses secara online, baik melalui sesi langsung maupun rekaman.
Salah satu keunggulan belajar bahasa Jepang di Cetta adalah pendekatan fun learning yang diterapkan dalam setiap sesi pembelajaran. Dengan metode pembelajaran interaktif dan fleksibel, Cetta memungkinkan siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja melalui sesi langsung dan rekaman. Setiap program dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa, baik pemula maupun yang sudah memiliki dasar bahasa.
Apa saja fakta menarik tentang Bahasa Jepang itu?, pertama adalah tiga (3) sistem penulisan. Bahasa Jepang menggunakan tiga sistem penulisan yang berbeda, yakni Hiragana, Katakana, dan Kanji. Hiragana dan Katakana adalah dua alfabet fonetik yang terdiri dari 46 karakter masing-masing, sedangkan Kanji adalah simbol karakter yang berasal dari bahasa Tionghoa, dengan ribuan simbol yang digunakan untuk menggambarkan kata-kata dan konsep yang lebih kompleks. Sistem ini membuat bahasa Jepang menarik untuk dipelajari, tetapi juga menantang bagi para pemula.
Berikutnya, karena pengaruh budaya Jepang, Bahasa Jepang tidak hanya digunakan di Jepang tetapi juga mendapatkan popularitas di seluruh dunia karena pengaruh budaya pop Jepang, seperti anime, manga, dan musik J-pop.
Banyak penggemar budaya Jepang yang ingin mempelajari bahasa ini untuk memahami karya-karya favorit mereka dalam bahasa aslinya. Hal ini mendorong minat belajar bahasa Jepang, terutama di kalangan generasi muda.
Dan yang pasti, Bahasa Jepang sangat berkorelasi dengan tingkat kesopanan, yang menjadi salah satu aspek bahasa Jepang menjadi unik dengan tingkat kesopanan yang berbeda. Dalam bahasa Jepang, pilihan kata dan cara berbicara dapat berubah tergantung pada hubungan sosial antara pembicara dan pendengar. Hal ini menciptakan dinamika yang menarik dalam percakapan dan menunjukkan betapa pentingnya pemahaman konteks budaya dalam berbahasa Jepang.
Lalu bagaimana cara mudah menguasai Bahasa Jepang? Pertama, Cetta menerapkan metode interaktif untuk meningkatkan pemahaman. Selain pendekatan fun learning, Cetta juga menerapkan metode pembelajaran interaktif yang membantu siswa untuk mempraktikkan bahasa Jepang secara langsung.
Salah satu pengajar bahasa Jepang di Cetta, Nadia Putri menjelaskan, siswa diajak untuk berlatih berbicara dan mendengar bahasa Jepang melalui simulasi percakapan. "Kami mendorong siswa untuk berbicara sebanyak mungkin dalam kelas, sehingga mereka bisa terbiasa dengan struktur kalimat dan kosa kata sehari-hari," jelas Nadia.
Metode ini sangat efektif bagi pemula yang ingin cepat menguasai dasar-dasar bahasa Jepang. Selain itu, Cetta juga menyediakan materi tambahan seperti kuis interaktif, video pembelajaran, dan latihan soal yang bisa diakses kapan saja.
Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah salah satu keunggulan utama Cetta. Siswa dapat memilih jadwal yang sesuai dengan kegiatan mereka, sehingga tidak ada alasan untuk tidak belajar. "Saya bekerja penuh waktu, tetapi dengan Cetta, saya bisa mengikuti kelas bahasa Jepang di malam hari atau bahkan mengakses rekaman kelas di waktu senggang. Ini sangat membantu saya menjaga konsistensi belajar," kata Rizky Aditya, seorang siswa Cetta lainnya.
Dengan pendekatan yang fleksibel, siswa dari berbagai latar belakang dan tingkat kesibukan dapat belajar bahasa Jepang tanpa perlu khawatir terganggu oleh jadwal mereka. (*)