Paviliun CLT Nusantara, Rumah Ramah Lingkungan Karya Peneliti UGM

Rumah Ramah Lingkungan Karya Peneliti UGM
Sumber :
  • Istimewa

YOGYAKARTA, VIVA Jogja - Paviliun Cross Laminated Timber (CLT) Nusantara rumah ramah lingkungan merupakan temuan Tim dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, berbahan kayu laminasi silang. Rumah yang diberi nama ini menggunakan teknologi cerdas menggunakan kayu lokal jenis Akasia sebagai komponen struktural.

Ijazah Joko Widodo, UGM Buka Suara

salah satu anggota tim peneliti, dosen Teknik Sipil dan Lingkungan, IrAli Awaludin memaparkan, rumah ini sudah dibuat untuk model percontohan yang berada di area Fakultas Teknik UGM. Selain berbahan kayu, rumah ini pun menggunakan pembangkit listrik tenaga surya secara Hybrid Offgrid yang dilengkapi dengan solar panel dan gel deep cycle battery untuk mengubah energi matahari sebagai sumber listrik zero emission, smart Light Control yang mengatur tingkat pencahayaan lampu LED dalam ruangan sesuai dengan besarnya tingkat pencahayaan alami yang diterima dari matahari dan IoT Smart Garden untuk kontrol penyiraman tumbuhan fasad bangunan secara otomatis.

Paviliun CLT Nusantara ini menggunakan papan-papan kayu yang disusun secara silang dengan jumlah lapis ganjil. Selanjutnya menggunakan teknologi laminasi untuk merekatkan antar papan kayu. “Kita menggunakan papan-papan kayu berukuran kecil yang mungkin memiliki nilai jual rendah,” katanya, Selasa (08/04/2025).

Ulama dan Aktivis Cek langsung ke Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta

Soal perekatan dengan lapis ganjil ini, Ali mencontohkan untuk satu papan yang dipasang maka papan lapis kedua dipasang menyilang, dan papan ketiganya akan digunakan. “Kita gunakan lapis yang ganjil, tergantung dari ketebalan akhir yang diinginkan. Nah, tebalnya itu menentukan kemampuan yang bisa didukung oleh papan tersebut,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bangunan rumah yang mereka desain tidak harus menggunakan kolom namun hanya mengandalkan dinding dan lantai CLT saja. Akan tetapi, dinding dan lantai tersebut dijadikan kekuatan strukturnya rumah. “Kita sengaja menggunakan kayu akasia dipilih karena relatif murah, serta mudah diperoleh,” ujarnya.

Aturan Jurnalis Asing Wajib Izin Kepolisian, Ancam Kebebasan Pers

Untuk melindungi kayu dari paparan matahari dan hujan, tim peneliti menanam tanaman yang dibuat merambat yang berada di sisi depan dan luar rumah.  “Dahulu kami pernah mencoba menanam buah markisa, tetapi tidak berhasil. Kemudian saat ini kami menanam oyong dan hasilnya lumayan,”terangnya.

Yang menarik, tanaman tersebut tidak mesti harus rutin disiram namun sudah menggunakan alat sensor yang mampu menyiram secara mandiri. “Jadi tidak perlu meminta staff harus menyiram tiap hari dan bisa otomatis menyirami tanamannya sendiri, sehingga bisa tumbuh subur,” papar Dr. I Wayan Mustika, S.T., M.Eng., anggota tim lainnya.

Halaman Selanjutnya
img_title