Berakhirnya Diskon Listrik Picu Inflasi di DIY
- Istimewa
YOGYAKARTA, VIVA Jogja - Badan Pusat Statistik (BPS) DI Yogyakarta mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY bulan Maret 2025 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,25 persen (%) sementara pada bulan Februari, DIY mengalami deflasi sebesar 0,86%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Ibrahim, dalam keterangan tertulisnya menyebutkan bahwa inflasi terutama terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan BBRT, seiring berakhirnya kebijakan diskon tarif listrik 50% kepada pelanggan rumah tangga.
Berakhirnya kebijakan tersebut berdampak pada kembali normalnya tarif listrik bagi kelompok pelanggan prabayar untuk pembelian listrik pada bulan Maret 2025. Sedangkan bagi kelompok pelanggan pascabayar, penggunaan listrik bulan Januari dan Februari setelah mendapatkan diskon ditagihkan pada satu bulan setelahnya, yaitu masing-masing pada bulan Februari dan Maret.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa, khususnya pada komoditas emas perhiasan juga turut memberikan andil terhadap inflasi pada periode Maret 2025 sebesar 0,07% mtm, yang dipicu oleh dinamika harga emas global ditengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Hal tersebut berdampak pada naiknya permintaan terhadap emas global yang tertransmisi pada emas perhiasan sebagai aset safe haven.
Sedangkan pada Kelompok makanan, minuman dan tembakau, inflasi disebabkan oleh komoditas bawang merah sebesar 0,07% dan cabai rawit 0,05%, dipicu tekanan permintaan Masyarakat yang meningkat pada momen HBKN Idul Fitri, selain karena keterbatasan pasokan di sentra produksi seperti Nganjuk, Magetan, dan Purwodadi.
Namun demikian, tekanan inflasi pada kelompok ini tertahan oleh andil deflasi beberapa komoditas aneka sayur seperti buncis (0,08% mtm), tomat (0,03% mtm), dan kacang panjang (0,02% mtm). Kondisi tersebut salah satunya disebabkan oleh kondisi pasokan yang terjaga di beberapa daerah pemasok seperti Magelang dan Wonosobo.
Mencermati kondisi tersebut, lanjut Ibrahim Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) DIY bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY mengapresiasi peran aktif seluruh pihak yang telah bersinergi dan berkolaborasi serta akan terus meningkatkan sinergi pengendalian inflasi sepanjang tahun 2025.