50 Sekolah Kolaborasi Wujudkan Sekolah Tanpa Sampah Plastik
- dokumentasi wwf
Jogja – Sebagai upaya mengurangi sampah plastik yang mencemari laut hingga 8 juta ton per tahun, WWF-Indonesia dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta berkomitmen mengurangi penggunaan dan pengelolaan plastik sekali pakai dalam deklarasi Zero Waste School yang menyasar 50 sekolah dasar dan menengah pertama sebagai percontohan.
Komitmen ini didukung oleh Komisi Nasional Indonesia untuk (KNIU) UNESCO. WWF-Indonesia melalui program Plastic Smart Cities (PSC) berkomitmen mendukung upaya kolaboratif pengelolaan sampah di Provinsi DKI Jakarta, khususnya sekolah yang memiliki peran penting dalam mendidik generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengubah perilaku untuk memilah sampah dari sumbernya.
Berdasarkan data dari SIPSN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, total timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2022 mencapai sebesar 21 juta ton (https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/).
Diperkirakan antara 4,8-12,7 Mt plastik terakumulasi di lautan setiap tahun (Jambeck et al., 2015), dan sekitar 60 persen sampah plastik yang mencemari laut berasal dari kota-kota.
Plastic Smart Cities merupakan inisiatif yang diluncurkan oleh WWF-Indonesia dengan misi untuk mendorong kota-kota serta pusat-pusat kegiatan pesisir untuk menghentikan terjadinya kebocoran sampah plastik ke alam pada tahun 2030 dengan bekerja sama dengan pemangku kepentingan di seluruh dunia.
Irfan Bakhtiar, Director of Climate & Market Transformation, WWF-Indonesia menyampaikan bahwa,
“Saat ini kita mengetahui bahwa seringkali sampah terutama sampah plastik tidak terkelola dan hanya dibuang ke TPA, bahkan mencemari lingkungan, baik tanah, air dan udara. Kita perlu mencari cara yang lebih bijak dan beraksi lebih efektif untuk mengurangi dampak buruk sampah plastik dengan mengedukasi generasi saat ini untuk mulai memilah sampah dari sumbernya dan mengelola sampah plastik dengan baik," kata Irfan Bakhtiar, Director of Climate & Market Transformation, WWF-Indonesia