50 Sekolah Kolaborasi Wujudkan Sekolah Tanpa Sampah Plastik
- dokumentasi wwf
Ia menambahkan, sekolah merupakan lembaga yang tepat untuk membentuk perubahan perilaku bagi siswa siswinya dalam membentuk karakter yang peduli pada bumi, karena ini menjadi rumah satu-satunya.
Kegiatan masyarakat DKI Jakarta menghasilkan sampah mencapai 590.000 ton pada tahun 2022, dan ini belum dipisah antara organik dan non organik termasuk plastik. Untuk itu perlu dilakukan edukasi untuk mengurangi dan memilah sampah, khususnya di sekolah.
Kepala Dinas DKI Jakarta (Plt), Purwosusilo, M.Pd mengatakan, Kami sangat mengapresiasi positif kepada WWF-Indonesia atas terselenggaranya program Zero Waste School ini yang tentunya membawa manfaat yang besar. Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam hal ini pemerintah
Provinsi DKI Jakarta memiliki program Jakarta Sadar Sampah. Dan Dinas Pendidikan Prov.DKI Jakarta
mendukung program tersebut salah satunya melalui Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBPLHS). Hal tersebut sejalan dengan Yayasan WWF Indonesia dalam melaksanakan kegiatan edukasi ke sekolah menuju pengurangan sampah melalui program Plastic Smart Cities melalui 30 SD dan 20 SMP.
Dalam kesempatan yang sama, Komisi Nasional untuk UNESCO turut mendukung pengembangan pendidikan terutama pendidikan dasar yang saat ini menjadi fokus WWF-Indonesia program Plastic Smart Cities dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui kegiatan Zero Waste School.
Itje Chodijah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO mengatakan perubahan perilaku paling penting untuk disasar sekolah untuk membentuk siswa-siswi sekolah yang peduli pada lingkungan sekitar.