Anak Penjual Jerami ‘bisa’ Kuliah Gratis di UGM

Rofidah Nurhana Lestari dan orangtuanya.
Sumber :
  • Humas UGM

 

JogjaKita Aplikasi Lokal yang terus Eksis

VIVA Jogja - Rofidah Nurhana Lestari (18) calon mahasiswa baru Fakultas Teknologi Pertanian UGM asal Teguhan, Wonosari Gunungkidul, menjadi bukti kalau keterbatasan ekonomi tak menghalangi cita-cita.

Ia adalah pekerja keras dan mandiri. Mengisi waktu luangnya menjadi penjaga konter HP seraya menunggu dibukanya perkuliahan di awal Agustus mendatang, Rofidah anak dari Timbul Marsono (54), seorang supir truk pengangkut jerami untuk pakan ternak, punya kehendak yang kuat untuk mendiri tanpa membebani orangtuanya.

Ruzan Fikra comeback gandeng Vita dengan Pesta Rock n Roll

Terlebih dengan penghasilan ayahnya, yang sehari-hari menjalani pekerjaan sebagai sopir, saat musim penghujan, tidak banyak warga yang begitu membutuhkan jerami pakan ternak. Ia harus memutar otak untuk tetap menghidupi keluarga kecilnya agar dapur bisa tetap mengepul dengan berkeliling melakukan jual beli barang bekas. “Kalo lagi sepi, kita cari rongsokan,” Timbul Marsono.

Ibunya, Darini (52), juga menceritakan, untuk mencari jerami, suaminya harus berangkat pagi-pagi buta dan kembali larut malam sampai jerami tersebut terjual habis. Penghasilan suaminya sebagai sopir truk berkisar Rp 1.500.000 per bulan. Tergantung dengan jumlah permintaan jerami.  “Sebulan itu bisa delapan sampai  sepuluh kali berangkat, tapi gak mesti. Sekali pulang dapat seratusan ribu,” jelasnya.

Jelajahi Kuliner Fusion di Resto elegan Kim's Bar and Kitchen

Di tengah keterbatasan, Timbul mengaku selalu mengupayakan segala hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Timbul pun mengaku beruntung memiliki merupakan anak yang mandiri, terbukti dengan kebiasaan Rofi yang selalu rajin belajar, bahkan sampai larut malam. “Belajarnya sampai jam 1 sampai 2 pagi apalagi jika menjelang ujian,” terangnya.

Rofi kerap mendapatkan ranking 1 semasa SD dan SMP-nya. Selain itu, kegemarannya untuk membaca pernah membawanya memenangkan lomba penulisan puisi, sehingga ia dapat menerbitkan puisinya dalam buku “Catatan Perjuangan”  bersama Najwa Shihab. Menurut Rofi, kemauan dan disiplin untuk belajar karena termotivasi dari orang tuanya yang selalu mendorongnya semangat dalam belajar dan meraih cita-cita. “Bapak ibu selalu memotivasi saya untuk bisa sekolah lebih tinggi, walaupun dengan keadaan ekonomi yang seperti ini,” ujar anak bungsu dari dua bersaudara dengan mata berkaca-kaca.

Halaman Selanjutnya
img_title