Dorong Kesejahteraan Ayam Petelur: Pengunjung Padati AFJ F.A.I.R #2

Pembukaan AFJ FAIR
Sumber :
  • AFJ FAIR 2024

Jogja, VIVA JOGJA – Ribuan pengunjung antusias meramaikan datang silih berganti meramaikan Animal Friends Jogja (AFJ)  FAIR (Animal Friends Jogja Farmed Animals Initiative Response)  yang mengangkat tema "Sedulur Care #2: Semua Dukung Telur Cage-Free".

Cetta masuk dalam daftar Top Startup 2024 menurut LinkedIn

Acara tahunan yang diadakan oleh AFJ ini, khsuus digelar  untuk meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan ayam petelur. Dalam gelaran ini, pelaku usaha, peternak, perwakilan pemerintah,

akademisi, dan masyarakat berkumpul untuk mendukung peternakan yang lebih beretika. Berlangsung di Dagadu Yogyatourium, (21/09/2024) dari pukul 09.00 hingga 21.00 WIB, acara ini menyajikan bazaar, diskusi inspiratif, pameran edukatif & interaktif, serta hiburan yang memikat, menyatukan semua lapisan masyarakat dalam upaya bersama menuju sistem peternakan yang lebih memperhatikan kesejahteraan hewan melalui sistem peternakan bebas sangkar (cage-free).

Bangun Sinergi dengan Media BI Yogya gelar Capacity Building

Teatrikal pembebasan ayam petelur dalam kandang baterai oleh perwakilan dari Dinas Pariwisata, Animal Friends Jogja, dan Dagadu menandai dibukanya event AFJ F.A.I.R #2.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata DIY Anita Verawati, menyampaikan, dalam bidang industri pariwisata, AFJ F.A.I.R #2 menjadi event luarbiasa, dan Pemda mengapresiasi serta memberikan penghargaan ke AFJ.  “Harapannya hal ini menjadi rutinitas dan kolaborasi yang lebih besar ke depannya.”

Pancasila tetap harus jadi Rujukan Moral dan Etika Politik

Sejak dibukanya event, 24 tenant bazaar sudah dipenuhi pengunjung. Tenant Rella’s Kitchen, Lotus Mio, Yayasan Beringin, ViaVia Resto, ViaVia Bakery, Little Garden, Kebun Roti, Nichoa, dan Yabbiekayu

merupakan bisnis-bisnis yang sudah berkomitmen untuk hanya menggunakan telur bebas sangkar dalam produk mereka. Selain itu Jiwa Laut X Dusun Kelor, Bhumi Bhuvana, Indonesia Cage Free Association, Peduli Kucing Pasar, Akuna Indonesia, Trash Hero, Vegan Black Forest, Abon Daun Emas, Nabati Nusantara, Vegan Mom & Kebun Seruni, serta edukasi teman tuli Bawayang dan Kids Corner Mraen Mimpi turut meramaikan bazaar.

Dalam Roundtable Corporate Discussion dengan judul “Trend Cage-free dalam Inisiatif Keberlanjutan bagi Perusahaan” sebanyak 32 peserta yang merupakan perwakilan dari hotel dan restoran, tampak antusias mengikuti jalannya diskusi yang mengupas tantangan dan solusi dalam transisi menuju telur bebas sangkar dengan moderator Among Prakosa, Direktur Pelaksana dari Act For Farmed Animals (AFFA). Hendri Purboyo, Chief Engineering di AMAN JIWO by AMAN Group, resor yang telah berkomitmen sepenuhnya pada penggunaan telur bebas sangkar sejak 2021, dengan target 100% tercapai di tahun 2023 menyampaikan, “Untuk mempercepat transisi, kami menggandeng peternak lokal

dengan jaminan pembelian seluruh produksi telur cage-free.” Sejalan dengan Winda dari Bayan Group, yang bekerja sama dengan Global Food Partners, mereka membangun kandang bebas sangkar di Kelompok Wanita Tani (KWT) Pandowoharjo dan Tridadi untuk meningkatkan keterampilan peternak lokal.

Salah satu sorotan acara adalah talkshow bertema "Bikin Ayam Petelur Lebih Sejahtera? Kita Semua Bisa Ikutan!" yang memfokuskan diskusi pada kesejahteraan ayam petelur dan transisi ke sistem bebas sangkar. Diskusi ini dipandu oleh Herdiana Putri Ayuningtyas dan drh. Desti Ika Yanti dari Animal Friends Jogja.

Pembicara utama meliputi Siti Mulyani dari Lembaga Konsumen Yogyakarta, Robby Tjahya perwakilan dari Indonesia Cage-Free Association, dan R. Hery Sulistio Hermawan dari DPKP DIY. Siti Mulyani berharap telur cage-free dapat diakses oleh semua kalangan. "Semua konsumen berhak mendapatkan produk sehat, dan pemerintah harus mendukung mereka," ujarnya. Roby dari perwakilan Indonesia Cage-Free Association menambahkan, "Telur dari sistem cage-free lebih sehat dan bebas dari risiko salmonella. Kami ingin semakin banyak peternak menerapkan praktik budidaya hewan dengan moralitas."

Untuk menjangkau publik lebih luas, hadir pula musisi Iksan Skuter, Olski, More on Mumbles, Rabu, dan Jono Terbakar. Melodi mereka menyatukan pengunjung, sembari meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan hewan. The Freak Show menyajikan teater yang menggambarkan penderitaan ayam petelur dalam kandang baterai. Dalam pertunjukannya, mereka mengajak penonton menandatangani petisi demi kesejahteraan ayam petelur dan membacakan hymne ayam, “Kami ayam-ayam lahir di kandang, tumbuh di kandang, mati di meja makan.” Babam, salah satu personil The Freak Show menyadarkan posisi kita sebagai manusia, “Ketika kamu tinggal di dunia seharusnya kamu harus sadar bahwa kamu juga merusak banyak hal”.

Stand-Up Comedy Jogja menambah keceriaan dengan humor yang menyentuh isu sosial. Pameran Cage-Free Indonesia juga turut hadir, menampilkan 6 panel komik dicetak di atas kain kanvas berukuran masing-masing 2 x 1,5 meter karya kolaborasi perupa Ignadee bersama AFJ menggambarkan Langkah nyata AFJ dalam pergerakan bebas sangkar di Indonesia dan juga poster-poster fun fact mengenai ayam.

Selain itu, ada Wahana Kandang Baterai, yang memberikan pengalaman langsung bagi pengunjung yang ingin merasakan bagaimana menjadi ayam petelur di dalam ruang yang sempit. Juga tampak poster-poster fun fact mengenai ayam yang dipajang di ruang pameran dan juga digantung di beberapa titik di luar ruangan Dagadu Yogyatourium.

Nanda Annisyar Rais, Program Manager for Farmed Animals Advocacy AFJ, berharap semakin banyak pelaku usaha, peternak dan konsumen teredukasi dan peduli tentang telur dari sistem bebas sangkar, sehingga kesadaran terhadap kesejahteraan ayam petelur meningkat dan lebih banyak ayam terbebas dari penderitaan kandang baterai. “Sejak 2016, AFJ berkomitmen pada kesejahteraan satwa, dan acara ini diharapkan menjadi media edukasi yang efektif bagi masyarakat”, tutupnya. (*)