TBIG Tanam 6.600 Pohon di Hutan Petungkriyono Pekalongan: Suksesi Hijau Penyerap 470 Ton Karbon

Tower Bersama Infrastruktur Group di Petungkriyono
Sumber :
  • Viva Jogja

PEKALONGAN, Viva Jogja - Inisiatif berkelanjutan PT Tower Bersama Infrastruktur Group (TBIG) menghadirkan secercah harapan bagi pelestarian hutan di Jawa.

The Prophecy of the Popes dan Misteri Hari Penghakiman: Menelusuri Ramalan Santo Malachy Setelah Paus Fransiskus

Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang komprehensif, perusahaan berhasil menanam 6.600 pohon di Hutan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, dengan capaian spektakuler menyerap 470 ton karbon.

 

Strategi Hijau di Jantung Hutan Sehat

Gobak Sodor warnai Lomba Sambut May Day

Pemilihan Hutan Petungkriyono bukanlah kebetulan semata.

Fahmi Sutan Alatas, CSR Departement Head TBIG, menegaskan, "Kami memilih hutan ini karena hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan ini masih sehat." Wilayah seluas 5.000 hektare ini menjadi rumah bagi sekitar 4.000 satwa owa jawa, primata endemik yang hanya bertahan di hutan-hutan alami.

Muscab Pilih Disa Ageng Alifven Kembali Pimpin Pemuda Pancasila Karanganyar 2025–2029

 

Inovasi dalam Penanaman: Lebih dari Sekadar Penghijauan

Program ini memiliki pendekatan unik yang melampaui sekadar penanaman pohon. Beragam jenis tanaman ditanam, mulai dari alpukat, nangka, bambu, damar, kayu manis, hingga pinus.

Setiap pohon memiliki misi ganda: melestarikan ekosistem dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

 

Keterlibatan Karyawan: Inovasi Pertukaran Poin

Salah satu aspek paling menarik dari program ini adalah keterlibatan langsung karyawan TBIG. Sistem inovatif memungkinkan karyawan menukar 50 poin performa kerja dengan satu bibit pohon.

Sepuluh karyawan berprestasi tinggi bahkan diundang untuk berpartisipasi langsung dalam kegiatan penanaman.

 

Tantangan dan Komitmen Berkelanjutan

Meskipun berjalan mulus, program ini tidak luput dari hambatan. Faktor cuaca dan kondisi lahan menjadi tantangan utama. 

"Kami selalu menanam saat curah hujan tinggi, sesuai saran Perhutani," jelas Fahmi. Komitmen mereka terlihat jelas: setiap pohon yang mati segera diganti, dengan sekitar 200 pohon telah disulam hingga saat ini.

 

Dampak Lingkungan yang Terukur

Pengukuran ilmiah menunjukkan keberhasilan signifikan.

6.600 pohon mampu menyerap hingga 470 ton karbon, memberikan kontribusi nyata dalam upaya pengurangan emisi dan menjaga keseimbangan iklim global.

 

Kolaborasi untuk Masa Depan Hijau

Kegiatan ini merupakan wujud nyata tanggung jawab perusahaan yang melampaui sekadar kewajiban.

Dengan melibatkan berbagai pihak - mulai dari karyawan hingga masyarakat lokal - TBIG menciptakan model kolaborasi berkelanjutan.

"Kami berharap langkah kecil ini bisa memberikan dampak besar, baik bagi hutan, masyarakat, maupun generasi mendatang," pungkas Fahmi dengan penuh keyakinan.