Kegiatan Literasi Numerasi di Lapas Slawi Peringati Hari Aksara Internasional: Warga Binaan Antusias
- Viva Jogja
Ia juga menambahkan bahwa cakupan literasi numerasi sangat luas.
"Ini tidak hanya terkait dengan mata pelajaran matematika, tetapi juga beririsan dengan literasi lain seperti literasi kebudayaan dan kewarganegaraan."
Dr. Yusqon menekankan bahwa keterlibatan warga binaan dalam kegiatan ini bukan sekadar untuk meningkatkan kemampuan matematika dasar, tetapi juga untuk memperkaya wawasan mereka terhadap berbagai aspek kehidupan melalui konsep numerasi.
Apas Manusia Nol menjadi pusat perhatian dalam kegiatan tersebut. Dengan gaya komunikatifnya, ia berhasil membuat warga binaan terlibat secara aktif dalam diskusi yang diadakan. Ia membuka sesi dengan pertanyaan sederhana seperti “Nama siapa?” dan “Asal dari mana?”, yang langsung mencairkan suasana dan mengundang senyum dari peserta.
Pendekatannya yang humanis, namun penuh makna, menggugah warga binaan untuk berpikir lebih dalam tentang kehidupan mereka.
“Kami menghadirkan Apas Manusia Nol yang dikenal karena pendekatan komunikatifnya. Dia berhasil membawa warga binaan dalam percakapan ringan, namun penuh makna, seputar perjuangan hidup dan identitas pribadi mereka,” kata Dr. Yusqon.
Apas tidak hanya membahas tentang literasi numerasi dalam pengertian akademis, tetapi juga bagaimana angka dan matematika berhubungan dengan keputusan-keputusan hidup sehari-hari.