Sidowarno, Desa Ikonik Wayang yang Mendunia

Wayang menjadi ikon desa wisata Sidowarno, Klaten
Sumber :
  • VIVA Jogja/Kemenparekraf RI

Produk wayang pun sudah go international, sampai ke beberapa Negara, seperti Korea Selatan, Spanyol, Jepang dan Swiss, yang dipasarkan melalui para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Negara tersebut.

Melancong ke Hargotirto, Pulang ke Rumah Simbah…

Karena menjadi desa wisata, Sidowarno memiliki keunggulan dalam paket eduwisata terkait workshop pembuatan wayang seperti workshop pengerokan, penatahan, dan pelukisan. Desa ini juga memiliki keunggulan kriya lain seperti seni kaligrafi, seni payet(hiasan baju pengantin jawa), dan kriya eceng gondok.

Desa wisata wayang ini cocok dikunjungi ketika libur anak sekolah, dan dijadikan salah satu pilihan eduwisata dalam mengisi libur anak karena anak dapat belajar terkait wayang beserta kegiatan outbound lainnya seperti jemparingan, permainan tradisional dalam paket yang disediakan pihak pengelola.

Semoyo, Dari Kawasan Tandus Menjelma Jadi Desa Wisata yang Ijo Royo-royo

Dari tempat edukasi pembuatan wayang kulit Desa Wisata Sidowarno, Klaten, para tamu diajak ke lokasi jemparingan. Di tempat itu, tamu bisa berdandan ala Arjuna maupun Semar.

Anak-anak bermain dengan kostum punakawan

Photo :
  • VIVA Jogja/Kemenparekraf RI
Menjaga Eksistensi Wayang Kulit di Kalangan Gen-Z

Selanjutnya, para tamu diajak menikmati kuliner di lokasi pemancingan di pinggir Sungai Bengawan Solo sebelum kembali lagi ke Joglo Omah Wayang.

Bagi mereka yang ingin menginap, ada homestay yang disediakan warga. Ada sekitar 15 homestay yang disiapkan di wilayah Butuh. Baron mengatakan tamu yang berdatangan ke Desa Wisata Wayang berasal dari berbagai daerah seperti wilayah Soloraya, Jakarta, serta Jogja.

Halaman Selanjutnya
img_title