Peringati World Logic Day, Fakultas Filsafat UGM Bahas Logika
- VIVA Jogja/UGM
Ia menambahkan konteks pengembangan logika oleh Aristoteles sangat spesifik, yakni untuk penemuan ilmiah, bukan untuk penggunaan umum. Karenanya dalam sesi ini, peserta diajak peserta menyelami periode penting dalam sejarah perkembangan logika, mulai dari masa Yunani Kuno dengan Aristoteles, tradisi logika abad pertengahan, hingga pergeseran besar yang terjadi pada era logika modern.
“Tentunya setiap periode tersebut memberikan fondasi bagi pemahaman logika hari ini serta perbedaannya dalam metode pendekatan terhadap argumen dan kebenaran,” katanya. Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti pemaparan ini, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan di akhir sesi.
Beberapa peserta bahkan meminta rekomendasi literatur untuk mendalami lebih lanjut sejarah logika dan bagaimana masing-masing periode dapat dibandingkan satu sama lain.
Kegiatan lecture series di hari pertama diikuti oleh puluhan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Fakultas Filsafat dan fakultas lainnya di UGM, tetapi juga dari berbagai perguruan tinggi lain seperti Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Nadhatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, dan lainnya.
Seluruh sesi acara juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Fakultas Filsafat UGM dengan harapan mampu menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk kalangan akademisi dan masyarakat umum yang tertarik pada studi logika.
Rangkaian acara ditutup dengan sesi Public Lecture bertema “Why Logic Matters” pada hari Selasa (7/1). Sesi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang relevansi logika dalam berbagai aspek kehidupan modern, mulai dari pemikiran ilmiah, pengambilan keputusan, hingga etika.