Terapkan Konsep Agroforesti, Rehabilitasi DAS Menoreh Capai 97,48 Persen
- jogja.viva.co.id/ Cahyo PE
"Kegiatan penanaman dalam rangka rehabilitasi DAS Menoreh yang dijalankan oleh PT. BEK menggabungkan pendekatan lingkungan dan ekonomi, atau agroforestri berbasis pemberdayaan masyarakat," urai Sri.
Konsep pemberdayaan masyarakat setempat, lanjut Sri, diwujudkan melalui keterlibatan langsung Kelompok Tani Hutan (KTH). Sebanyak 1.921 petani—171 di antaranya perempuan—yang tergabung dalam 32 KTH dari 17 desa/kelurahan di 8 kecamatan, terlibat aktif dalam program ini.
Sri menyebut dari hasil penilaian, dikatakan dibeberapa desa dan KTH, tingkat keberhasilan penanaman mencapai 100% yang artinya seluruh tanaman yang dikelola petani berstatus hidup dan tumbuh aktif.
"PT. BEK memberikan bibit tanaman, bimbingan teknis, serta pelatihan budidaya bagi petani dalam perjalanan penyiapan, penanaman, hingga masa pascapanen. Secara total, terdapat 109.853 batang pohon yang saat ini dikelola petani, sebagian besar berupa jenis tanaman produktif bernilai ekonomi tinggi, sesuai kondisi agroklimat dan aspirasi masyarakat," urai Sri.
Sri mengungkapkan pohon buah premium seperti alpukat, durian, kelengkeng, petai, mangga, dan manggis, kini sudah dapat dinikmati. Bahkan hasil panen petani juga ditampilkan diajang Pasar Tani yang dilakukan di Desa Gerbosari, Kulon Progo pada akhir Februari 2025
Sri menambahkan kegiatan rehabilitasi DAS yang difasilitasi pemegang PPKH selaras dengan target FOLU Net Sink 2030, yaitu strategi nasional untuk mencapai penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui pengelolaan hutan dan lahan yang lebih baik.
Sri menuturkan tahap akhir dari program ini adalah serah terima hasil rehabilitasi DAS Menoreh oleh BEK kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan untuk kemudian diserahkan kepada pemangku kawasan, dalam hal ini Pemerintah DIY dan Jawa Tengah yang dijadwalkan pada 21 Maret 2025.