Turunkan Tim Survey di Balong Jepara, Pelindo Kaji Rencana Proyek Pelabuhan Internasional
- arif
JEPARA, VIVAJogja – Ibarat gayung bersambut, keinginan Pemkab Jepara membangun mega proyek pelabuhan internasional di kawasan Pantai Balong, kini mendapat lampu hijau dari PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Kabar baiknya, Pelindo segera mengirimkan tim survey di Bumi Kartini Jepara.
Lobi-lobi Bupati Witiarso itu, untuk merealisasikan pembangunan pelabuhan barang sebagai langkah strategis meningkatkan potensi ekonomi daerah.
Bupati Witiarso Utomo pun telah melakukan audiensi dengan pihak PT. Pelindo pada Rabu (27/3/2025). Dalam pertemuan di Pelindo Tower Jakarta Utara, Witiarso didampingi Asisten I Sekda Jepara Ratib Zaini dan Asisten II Sekda Jepara Hery Yulianto.
Saat itu, Bupati Jepara ditemui langsung Presiden Direktur PT Pelindo, Arif Suhartono. Pihak PT Pelindo pun manyambut baik rencana pembangunan pelabuhan di Kota Ukir tersebut.
Bupati Witiarso dan Presdir PT Pelindo bahas proyek pelabuhan
- arif
Arif Suhartono mengaku segera menerjunkan tim Pelindo ke Kabupaten Jepara untuk melakukan survei lapangan.
Untuk diketahui, Pemkab Jepara telah menyiapkan lahan yang menjadi bakal calon pembangunan pelabuhan di Balong Kecamatan Kembang. Luasnya 900 hektare yang merupakan lahan milik Perhutani Jepara dan PTPN IX.
“Balong dipilih sebagai calon lokasi pelabuhan, karena lautnya dalam dan stabil. Sehingga kapal ekspor impor leluasa beraktivitas di pelabuhan itu,” terang Witiarso.
Pemkab Jepara, kata Wiwit membuka tangan lebar-lebar jika ada investor yang ingin menggarap pelabuhan ekspor tersebut. Pelabuhan ekspor itu diproyeksikan bisa melayani empat kabupaten, yakni Jepara, Kudus, Pati, dan Rembang.
"Kalau pelabuhan dibangun, maka pelaku usaha lebih nyaman karena nanti ada kawasan industri yang terhubung langsung dengan pelabuhan. Jadi mari kita kolaborasi," ujarnya.
Saat ini, Jepara sudah menyandang status sebagai kota perdagangan dunia. Hal ini lantaran ekspor mebel, furniture dan ukir Jepara sudah menembus 160 an negara di dunia. Tiap tahun, nilai ekspor produk asal Jepara mencapai ratusan juta USD, yang didominasi produk berbahan dasar kayu.
Pada tahun 2023 misalnya, nilai ekspor Jepara mencapai 659,2 juta USD. Khusus mebel, furniture dan ukiran sebesar 319,1 juta USD.
Di hadapan para pengusaha itu, Witiarso menegaskan komitmennya menjadikan Jepara sebagai daerah terbaik untuk investasi di Jateng. Pihaknya juga terus bersinergi dengan Pemprov Jateng maupun pemerintah pusat, agar iklim investasi di Jepara terus menggeliat.
Salah satu yang menjadi prioritas untuk mendukung iklim investasi adalah soal infrastruktur. Untuk kawasan Jepara utara dalam waktu dekat, infrastruktur jalan akan lebih mulus seiring kucuran dana Rp 30 miliar dari Pemprov Jateng.
Untuk kawasan Jepara selatan, diprioritaskan Witiarso dengan berkomunikasi Gubernur Jateng. Yakni agar jalan yang kurang lebar bisa dilebarkan. Sehingga akses untuk pekerja hingga hilir mudik kendaraan industri bisa lebih lancar.
"Intinya kami ingin menjadikan Jepara sebagai daerah investasi terbaik di Jateng. Dan itu butuh partisipasi berbagai kalangan termasuk para pengusaha," tandasnya.