Kejahatan Jalanan Marak, Begini Reaksi Raja Jogja
- Humas Pemda DIY
Jogja –Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta kepolisian bisa menindak tegas. Meski, sembilan anak pelaku pengeroyokan masuk di bawah umur, Raja Jogja tersebut tetap berharap polisi mengambil tindakan hukum secara konsisten.
Tapi, Sultan tetap berharap, keluarga bisa mengambil langkah antisipasi dengan orang tua memperhatikan anak jika sudah mulai pulang malam. Ini agar anak tidak terjerumus pada tindak kejahatan.
"Upaya (mengantisipasi) lain (selain aparat dan keluarga), saya belum menemukan. Lha wong nyatanya di sel (hukuman penjara) juga tetap terjadi. Sekarang, bagaimana keluarga itu bisa membangun konsolidasi sendiri. Kalau kebebasan itu dilepas, (anak) pergi tidak pernah pulang, ya susah,” ungkap Sri Sultan, dalam rilis Humas Pemda DIY.
Menurut Sultan, dalam persoalan kekerasan jalanan ini peran orang tua sangat berperan penting. Sebab, kejahatan jalanan yang terbaru terjadi dini hari, atau jam seharusnya anak berada di rumah.
“Dalam arti, ya di malam hari orang tua mau bangun untuk lihat tempat tidur anaknya, apakah ditempati atau tidak. Asal orang tua mau begitu, mau membangun dialog yang baik. Saya kira hal seperti itu manusiawi dan harus bisa dilakukan,” kata Sri Sultan.
Sultan juga menolak dengan rencana di Jogja diterapkan jam malam. Sebagai langkah antisipasi penanganan kejahatan jalanan atau kerap disebut klithih. Sultan beralasan hal tersebut menimbulkan pro dan kontra di publik. Begitu pun dengan sekolah khusus bagi anak yang terlibat kekerasan jalanan/