Tim Werkudara Robotika UNY Puas Usai Lakukan Demonstrasi VTOL
- VIVA Jogja/UNY
Gunungkidul, VIVA Jogja - Perwakilan Universitas Negeri Yogyakarta dalam divisi VTOL, Tim Werkudara dari Robotika UNY mengaku puas usai melaksanakan demonstrasi dalam Divisi VTOL (Vertical Take Off Landing) di harapan para juri, dalam ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024, di Lapangan Terbang Gading, Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Minggu, 15 September 2024.
“Menurut kami, demo sudah berjalan dengan lancar dan sesuai ekspektasi, meskipun ada error saat nge-drop log, dan programnya harus berhenti namun kami tetap percaya diri dan lebih unggul” jelas Novebri Tito Ramadhani, Anggota Pendukung Tim Werkudara UNY.
Tito menjelaskan persiapan tim UNY untuk KRTI ini sudah dimulai dari awal tahun 2024.
“Sejak awal tahun persiapan dan robotnya kurang lebih mirip dengan tahun lalu, jadi kami lebih fokus untuk mengimprove performa dari drone kami dan memperbaiki kesalahan dari lomba kemarin tahun lalu” katanya.
Pada ajang yang digelar Minggu, terdapat dua divisi perlombaan yang dilaksanakan yaitu Divisi Vertical Take Off Landing (VTOL) dan Divisi Fixed Wings (FW).
Divisi Vertical Take Off Landing (VTOL) diikuti 26 universitas dengan tema ‘Misi Terbang Autonomous Jarak Jauh Dengan Kemampuan Terbang Di Dalam Ruangan’.
Sistem perlombaan tingkat nasional untuk Divisi VTOL KRTI 2024 dilaksanakan dengan selama tiga hari, yang masing-masing hari disebut sebagai Game Day.
Tim-tim akan dibagi ke dalam grup-grup tertentu dan bertanding untuk menentukan siapa yang maju ke babak berikutnya.
Tim-tim yang berhasil lolos dari babak grup akan berkompetisi di babak semifinal. Babak terakhir di mana tim-tim terbaik dari semi final akan bertanding untuk menentukan juara nasional dalam Divisi VTOL.
Selanjutnya dalam Divisi FW, diikuti 24 universitas dengan tema ‘Responder Pertama pada Wilayah Bencana Aliran Sungai’.
Dengan sistem perlombaan masing-masing tim mempersiapkan wahana terbang yang mampu melakukan pemantauan, pemetaan dan pengiriman paket barang pada suatu lokasi.
Salah satu contoh aplikasinya adalah monitoring, mapping dan pengiriman paket darurat pada wilayah bencana yang berpotensi dibutuhkan pada masa tanggap darurat bencana.
Perwakilan tim Krakatau Plane dari Universitas Universitas Teknokrat Indonesia, Rafli Indra Valisya menjelaskan persiapan tim-nya untuk KRTI 2024 telah dilakukan selama 8 bulan bersama 9 anggota Krakatau Plane.
“Untuk persiapan setelah seleksi wilayah sudah tidak banyak disentuh pesawatnya, kami hanya melakukan tes flight saja beberapa kali dan memastikan pesawat sudah siap untuk tes sinyal” ujar Rafli, Ground Control Stations (GCS) tim FW Universitas Teknokrat Indonesia.
Rafli menyampaikan harapan besarnya untuk ajang KRTI. Ia berharap semakin banyak tim yang berpartisipasi setiap tahunnya, mengingat KRTI adalah wadah yang sangat baik bagi mahasiswa yang memiliki minat di bidang teknologi dan inovasi kedirgantaraan.
Menurutnya, ajang ini tidak hanya memberi kesempatan bagi peserta untuk menunjukkan kemampuan mereka, tetapi juga menjadi ruang belajar dan bertukar ide di antara generasi muda yang siap berkontribusi dalam perkembangan teknologi.
"Semoga usaha keras yang telah dilakukan semua tim dapat terbayar dengan hasil yang memuaskan," pungkas Rafli.