Infeksi Antraks mulai melanda Gunungkidul
- Pixabay
YOGYAKARTA, VIVA Jogja - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DI Yogyakarta, melalui Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta mulai menerima laporan penyebaran bakteri Bacillus Anthracis atau penyakit antraks dari peternak di Gunungkidul.
Diketahui, DPKP telah menerima 26 kasus terindikasi antraks, terdiri dari 23 sapi dan 3 kambing.
Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti mengatakan pihaknya langsung melakukan Tindakan prefentif dengan komunikasi dan edukasi, termasuk melakukan desinfeksi pada kandang dan lingkungan, pengobatan profilaksis dengan antibiotik, hingga pemberian vitamin di zona merah.
Menurutnya, zona merah antraks terdapat di Kalurahan Tileng Gurisubo, dan Kalurahan Bohol Rongkop, telah mendaoatkan treatment pada 25-28 Maret 2025. Dilaporkan sudah terjadi 20 kematian ternak, juga penularan pada manusia.
“Juga dilakukan vaksinasi antraks di Kapanewon Girisubo dan Rongkop serta kapanewon lainnya yang pernah dilaporkan antraks pada tahun-tahun sebelumnya," katanya, Rabu (09/04/2025).
Dengan adanya indikasi antraks mulai menginfeksi, pemilik ternak juga stakeholder perlu meningkatkan kewaspadaan khususnya wilayah perlintasan ternak. Termasuk meningkatkan kesadaran Masyarakat dan praktik penyembelihan ternak yang terinfeksi.