Kisah Pegiat Literasi dari Lereng Medini, Buat Sayembara Berhadiah Ternak
- VIVA Jogja/dok KLM
Sebelumnya, Poesie Senja di Pinggir Kali edisi perdana, digelar bulan Agustus 2024 dengan tamu penyair Cipto Roso yang baru saja menerbitkan buku Ayat-ayat Ayah Mengalir di Tubuhku (Penerbit Digdaya, Juni 2024).
Kegiatan ini digelar sebagai ruang apresiasi bagi para penyair/ penulis muda dengan konsep acara outdoor di pinggir kali di kawasan Kebun Sastra Guyub yang menjadi salah lokasi kegiatan KLM selama ini.
KLM juga bakal menggelar Kendal Lakon Award 2024 (Sayembara menulis naskah drama/lakon tingkat Kabupaten Kendal. Saat ini, sedang proses penjaringan karya dari peserta. 15 Oktober 2024, deadline pengiriman naskah.
Tercatat ada 10 peserta yang telah mengirimkan naskah-naskahnya. Pada akhir Oktober 2024 dalam momentum Bulan Bahasa 2024, karya terbaik akan diumumkan sekaligus pemberian hadiah bagi para pemenang.
Acara akan digelar di halaman Gedung Perpustakaan Pemkab Kendal.
Apa program jangka pendek dan jangka panjang KLM?
“Program jangka pendek, kami menggelar Obrolan buku sastra bulanan Poesie Senja di Pinggir Kali, Diskusi karya, dan reading group. Untuk program jangka panjang, akan menggelar penerbitan buku, Kendal Cerpen Award 2025, dan Kemah Sastra,” papar pria berbadan kecil penuh senyum ini.
Bermula dari Perpustakaan KLM, kata Heri, berawal dari mendirikan perpustakaan yang diberi nama Pondok Maos, pada 2006.
Heri dibantu sahabatnya, Sigit Susanto, yang jauh-jauh datang dari Swiss. Sigit yang sama-sama asli Boja, sudah bertahun-tahun merantau ke Swiss dan beristrikan wanita bule.
Sigit, yang sama-sama pecinta sastra, bahkan menyediakan rumahnya di Jalan Raya Bebengan 221, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang lama ditinggalnya merantau, menjadi pondok bacaan, sekaligus padepokan sastra.
Mereka mulai memperkenalkan bahasa dan sastra kepada warga desa dan sekitarnya.