Gerakan Pasar Murah di Kudus Diklaim Solusi Ampuh Atasi Meroketnya Harga
- arif
KUDUS, VIVAJogja–Harga pangan yang tinggi di tingkat konsumen sering kali belum sepenuhnya menguntungkan bagi kalangan petani sebagai produsennya. Kondisi ini akibat panjangnya rantai distribusi dari petani hingga ke masyarakat di Kabupaten Kudus.
Selama ini, banyak petani di Kudus yang masih harus menjual hasil panennya melalui pengepul atau perantara lainnya. Menyikapi hal itu, Dinas Pertanian dan Pangan (Dipertanpang) Kabupaten Kudus, rutin menggelar Gerakan Pangan Murah.
Sebagai solusi untuk ikut menaikan ekonomi petani dan membantu masyarakat kecil, Gerakan Pangan Murah kali ini melibatkan 40 pelaku UMKM local. Mereka menyediakan berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, bawang merah, telur, dan gula.
Harga yang ditawarkan pun lebih rendah jika dibandingkan harga pasar. Yakni dengan selisih antara Rp1.500 hingga Rp2 ribu per kilogram. Gerakan Pasar Murah ini juga sebagai upaya menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan di Kota Kretek.
“Di tingkat konsumen, harga pangan yang tinggi sering kali belum sepenuhnya menguntungkan petani sebagai produsen,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Didik Tri Prasetiyo yang dihubungi Sabtu (15/2/2025).
Didik menyebut, kondisi itu disebabkan panjangnya rantai distribusi dari petani hingga ke masyarakat. Selain iktu, banyak petani masih harus menjual hasil panennya melalui pengepul atau perantara lainnya.
Sebagai upaya menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan, kata Didik, Gerakan Pangan Murah kembali di gelar pada pertengahan Ramadan dengan melibatkan UMKM.