Menghidupkan Kembali Kethek Raksasa: Ketika Seni, Literatur, dan Teknologi Saling Bersanding
- Viva Jogja
Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan Wayang Pring, sebuah pertunjukan tradisional yang diramu khusus untuk mengiringi dialog budaya tersebut.
Seniman lokal, Imam Joend, memaparkan bahwa perpaduan seni tradisi seperti wayang dengan topik-topik ilmiah sangatlah penting untuk memperkaya pengalaman masyarakat dalam memahami warisan sejarah dan budaya kita.
"Wayang Pring bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga medium edukasi yang kuat. Melalui seni, kita bisa menyampaikan pesan-pesan ilmiah seperti ini dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh semua kalangan," ungkap Imam Joend.
Edi Kurniawan, seorang praktisi industri kreatif, turut memberikan pandangannya tentang bagaimana industri kreatif dapat mengangkat kembali sosok Gigantopithecus ini ke permukaan masyarakat modern.
“Kita bisa memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman yang interaktif dan menarik, misalnya dengan game edukasi atau aplikasi augmented reality (AR) yang memungkinkan masyarakat berinteraksi langsung dengan replika digital Gigantopithecus,” ujarnya.
Tak hanya itu, pembuatan robot raksasa yang terinspirasi dari Kethek Raksasa juga disebut sebagai salah satu proyek yang sedang dipertimbangkan oleh berbagai pihak.
Dengan menggunakan teknologi robotik yang canggih, sosok Gigantopithecus dapat dihidupkan kembali dalam bentuk yang mendekati kenyataan, menciptakan pengalaman yang memukau bagi para penikmatnya.