Kreativitas di Atas Vandalisme: Lomba Mural Batik Pertama di Kota Pekalongan
- Dinkominfo Kota Pekalongan
Di antaranya diskusi inspiratif bersama ahli batik, fashion show, serta lokakarya interaktif yang mengajarkan berbagai gaya memakai kain batik.
Bahkan, ada lelang amal yang hasilnya berasal dari batik-batik yang dihasilkan selama lomba, dengan hasil lelang disumbangkan ke TPQ As-Sakinnah, sebuah lembaga yang membantu teman tuli.
“Kami berharap acara ini bisa menjadi wadah untuk mempromosikan nilai-nilai batik dan budaya lokal kepada masyarakat. Sekaligus, kami juga ingin mengajarkan generasi muda untuk mencintai batik dan museum,” tambah Nurhayati.
Tidak hanya sebagai ajang lomba, Batik Spektra juga menjadi ruang edukasi untuk generasi muda tentang pentingnya pelestarian warisan budaya.
Lebih lanjut, Nurhayati berharap kegiatan lomba mural ini dapat menjadi langkah awal yang konkret untuk memerangi vandalisme di Pekalongan.
Dengan mengajak masyarakat, terutama kalangan muda, untuk berkreasi melalui media mural yang positif, Museum Batik Pekalongan ingin membangun kesadaran bahwa dinding-dinding kota tak harus menjadi korban coretan tak bermakna.
“Lomba ini adalah bagian dari upaya kami untuk membangun cinta masyarakat terhadap batik dan museum. Kami berharap ini bisa menjadi tren baru di kalangan anak muda, bahwa berkarya itu bisa dilakukan dengan cara yang positif,” jelas Nurhayati.