Mengenal Yogyakarta Royal Orchestra Milik Keraton Yogyakarta 

KPH Notogoro
Sumber :

JogjaKeraton Yogyakarta sebagai sebuah kerajaan menghidupkan kembali Royal Orchestra yang diluncurukan pada 21 Juni 2021 dengan konser di di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat bertepatan dengan hari musik dunia.

Komitmen Menekan Penggunaan Plastik di KBA Gedangsari Gunung Kidul

Yogyakarta Royal Orchestra milik Keraton Yogyakarta

Photo :
  • -

"Sebuah kebetulan yang sangat indah dan sayang kalau tidak dimanfaatkan sekaligus untuk menghadirkan hal-hal yang istimewa, yang sudah kami impikan dan kami rencanakan sejak lama, yaitu Royal Orchestra dan Album Gendhing Soran Volume 1," ujar KPH Notonegoro selaku Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhomardowo saat peluncuran Yogyakarta Royal Orchestra dikutip dari situs resmi Keraton Yogyakarta. 

Rangkaian Hajat Dalem Sekaten Keraton Yogyakarta untuk Peringati Maulid Nabi

 

Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan pembukaan dan peresmian Yogyakarta Royal Orchestra menyampaikan, “Adapun visi Royal Orchestra ini adalah membangun harmoni melalui tradisi musik yang adiluhung, sedangkan misinya adalah memopulerkan tradisi musik klasik terutama bagi kalangan milenial, mengangkat tradisi musik lokal ke panggung dunia, dan menginspirasi kolaborasi selaras antara musik diatonis dan pentatonis.” Ngarsa Dalem juga menambahkan, “Saya punya harapan agar kemungkinan dan peluang yang terbuka itu membangkitkan spirit inovatif di kalangan koreografer musik muda yang disatukan dalam wadah Kridhomardowo ini.”

Mengenal Pusaka Keraton Yogyakarta KK Gunturmadu dan KK Nagawilaga

 

Yogyakarta Royal Orchestra mempersembahkan lima repertoar musik klasik dengan formasi orkestra lengkap. Lima repertoar tersebut: The Barber of Seville - Overture (Gioachino Rossini, 1792-1868), Carmen Suite No. 1 - No. 2 Intermezzo - Prelude to Act III (Georges Bizet), Aida - An Opera In Four Acts (Verdi), An der schonen blauen Donau (Johann Strauss, op.314), dan Hungarian Dance No. 5 (Johannes Brahms). Alunan musik-musik klasik tersebut dibawakan oleh Abdi Dalem Musikan, mahasiswa ISI Yogyakarta, dan siswa-siswi SMM Yogyakarta.

 

Pentas perdana Yogyakarta Royal Orchestra diluncurkan pada 21 Juni 2021 pukul 19.00 WIB. Pementasan digelar secara tertutup dan hanya dihadiri oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X serta beberapa tamu undangan terbatas. Protokol kesehatan dengan ketat diterapkan kepada seluruh pemusik dan tamu undangan. Agenda ini digelar secara virtual melalui siaran langsung di kanal Youtube Kraton Jogja dan tasteofjogja Dinas Kebudayaan DIY.

 

Usai diluncurkan, Yogyakarta Royal Orchestra terus menggelar pentas musik. Terakhir, mereka menggelar Pentas Musikan Mandalasana. Pertunjukan ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Serangan Umum 1 Maret yang kini juga diperingati sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara Republik Indonesia pada Rabu (01/03) pukul 09.00 WIB.

 

Sebagai penutup, penampilan lagu Jogja Istimewa kolaborasi tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra dengan Jogja Hiphop Foundation pun berlangsung meriah. Kolaborasi ini mendapat sambutan meriah dari penonton. Bahkan lagu Jogja Istimewa dibawakan hingga dua kali, berkat banyaknya penonton yang masih enggan berpisah.

 

“Pertemuan antara tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra dengan Jogja Hiphop Foundation ini memang kolaborasi yang cukup menantang dan bersejarah. Ini pertama kalinya kami mempertemukan tim ensambel tiup yang biasanya bermain dengan gaya orkestra, atau malah ngladosi beksa di Gendhing-gendhing Gati, dengan grup vokal bergenre hiphop, dan ini dilakukan di dalam keraton. Semoga penampilan tadi dapat dinikmati dengan baik oleh semuanya, dan menambah warna baru pada ragam kesenian di Keraton Yogyakarta,” pungkas KPH Notonegoro.