High Level Meeting TPID DIY Menghadapi Natal dan Tahun Baru
- Humas BI Yogyakarta
Kedua, memperkuat data Neraca Pangan untuk memudahkan tracking komoditas pangan strategis yang mendukung Kerjasama Antar Daerah (KAD); (3) penyerapan excess supply komoditas strategis melalui dukungan peran BUMD Taru Martani dan Bulog, termasuk mengoptimalkan peran ASN yang disinergikan dengan gerakan sosial di masyarakat; (4) pengembangan inovasi sarana pertanian digital dan pengaturan pola tanam, termasuk mendorong hilirisasi pangan berkelanjutan dengan didukung penguatan infrastruktur dan rantai pasok; serta (5) melakukan komunikasi secara periodik kepada masyarakat terkait belanja bijak. Seiring dengan penyesuaian harga BBM, diharapkan juga terdapat koordinasi dan pengawasan berkala dan terstruktur untuk menjamin ketersediaan hingga distribusi BBM dan LPG di masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X juga menekankan pentingnya peranan sinergi antar lembaga dan daerah dalam menjaga stabilitas inflasi sehingga mendukung kinerja ekonomi, keterjangkauan harga komoditas dan daya beli masyarakat. Isu-isu strategis utamanya terkait pengelolaan sampah juga perlu mendapat perhatian serius dan menjadi tanggung jawab bersama untuk menjamin kenyamanan seluruh Masyarakat.
Dikatakan, sektor pariwisata merupakan sektor penggerak ekonomi utama di DIY dan secara umum, dapat disimpulkan bahwa kondisi pasokan di DIY stabil dan diharapkan dapat mencukupi kebutuhan pasokan Nataru 2024. Upaya TPID DIY dalam kerangka 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY 2024 terus diperkuat dengan sinergi dan kolaborasi pelaksanaan program kerja sesuai roadmap TPID jangka pendek, menengah, dan panjang. Hal itu sebagai wujud komitmen Bank Indonesia, Pemerintah, serta seluruh stakeholder dalam mencapai inflasi 2024 sesuai target sebesar 2,5%±1.