Program Padat Karya di Kulonprogo Mulai Dilaksanakan

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kulonprogo Bambang Sutrisno
Sumber :
  • jogja.viva.co.id/Wuri D

YOGYAKARTA, VIVA Jogja -  Program padat karya sebagai sarana penyediaan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian warga sekaligus peningkatan kualitas infrastruktur lingkungan di wilayah kabupaten Kulonprogo mulai berjalan.

Teh Pagilaran Raih 4 Penghargaan di Festival Teh Nasional

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kulonprogo Bambang Sutrisno mengatakan dari kuota 29 titik program padat karya tahun ini, 12 titik telah dikerjakan sejak 5 Mei lalu, dan sisanya akan dimulai pertengahan Mei. Di masing-masing titik menyerap 27 tenaga kerja.

"Padat karya ini di APBD Murni ini ada alokasi kuota sekitar 29 titik. Kemarin sempat agak tertunda karena ada inpres 1 tahun 2025,” terang Bambang Sutrisno.

Pemda DIY Persiapkan Koperasi Merah Putih

Namun akhirnya, lanjut Bambang, program ini  bisa berjalan lagi dan sudah dimulai pada 5 Mei 2025 di 12 titik lokasi. “Yang sisanya sedang berproses nanti akan akan jalan paling pertengahan ke atas. Dan itu dikerjakan selama 18 hari kerja," terang Bambang Sutrisno, saat ditemui di Gedung DPRD Kulonprogo Kamis (8/5/2025).

Dijelaskan Bambang, lokasi penerima program padat karya ditentukan berdasar usulan melalui pokok pikiran DPRD dan juga dari usulan OPD atau lewat Musrenbang.

Perpustakaan Keliling di Kulonprogo Terkendala Koleksi dan Armada

"Diprioritaskan untuk lokasi yang memang  infrastrukturnya buruk atau jelek kemudian di situ banyak warga miskinnya. Nah, jadi prioritasnya adalah titik lokasi di kalurahan atau dusun atau RT itu yang banyak warga miskinnya dan infrastrukturnya masih kurang baik," jelasnya.

Adapun infrastruktur yang dibangun mayoritas rabat beton jalan lingkungan, dan sebagian pembangunan drainase sederhana.  "Padat karya ini kan suatu kegiatan untuk mengerjakan infrastruktur secara sederhana dengan pengadaan tenaga kerja dan memberikan penghasilan sementara kepada masyarakat utamanya masyarakat miskin dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sehingga mayoritas dari 29 titik ini untuk rabat beton. Jalan rabat beton. Artinya kan sederhana tidak perlu alat berat yang lain. Kemudian sebagian kecil juga talud sederhana atau drainase," papar Bambang.

Halaman Selanjutnya
img_title