Resmi Duduk di Senayan, Rizal Bawazier Janji Wujudkan Janji Politik Saat Kampanye di Jateng

Anggota DPR RI 2024-2029, Rizal Bawazier dan istri
Sumber :
  • IST

Pekalongan, Viva Jogja - Setelah melalui perjuangan panjang, Rizal Bawazier akhirnya berhasil mencetak sejarah sebagai anggota DPR RI pertama dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) X Jawa Tengah.

Anggota DPR RI Rizal Bawazier Dukung Aaf-Balgis di Pilwakot Pekalongan 2024

Ia resmi dilantik bersama 579 anggota DPR RI lain di Gedung Senayan pada 1 Oktober 2024. 

Melalui kerja keras yang tak kenal lelah selama tiga tahun terakhir, Rizal kini menduduki kursi legislatif untuk periode 2024-2029, membawa harapan besar bagi masyarakat di Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang.

Penampilan Dalang Cilik di Pekalongan Bikin Takjub DPR RI, Rizal Bawazier: Wayang Harus Dilestarikan

“Akhirnya, perjuangan yang melelahkan ini membuahkan hasil. Tapi lebih dari itu, kita harus fokus pada janji-janji politik kita. Bagaimana janji itu dapat diwujudkan untuk kepentingan masyarakat luas,” ujar Rizal dalam keterangannya pada Kamis, 10 Oktober 2024. 

Sebagai anggota Dewan Pakar PKS, Rizal Bawazier berjanji akan mewujudkan komitmennya untuk mengembangkan wilayah yang diwakilinya sesuai dengan visi dan misi kampanyenya. 

Rizal Bawazier, Anggota DPR RI, Ungkap Tiga Kunci Keberkahan Hidup untuk Umat Muslim

Ia menegaskan bahwa pembangunan masyarakat menjadi salah satu prioritas utama. 

“Salah satu fokus utama saya adalah membangun kesejahteraan masyarakat di tingkat akar rumput, karena itulah esensi dari politik. Kita harus mendengarkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat, tidak hanya sekadar duduk di kursi kekuasaan,” tambahnya.

Rizal, seorang pengusaha sukses asal Jakarta, terjun ke dunia politik karena keresahannya terhadap kondisi sosial yang dirasakannya. 

Menurutnya, untuk membuat perubahan nyata, seseorang harus berada dalam posisi yang tepat. 

“Kita harus duduk di kursi politik agar bisa berbicara dan merubah keadaan,” jelasnya tegas.

Tidak seperti kebanyakan politisi yang memulai dengan kampanye mewah, Rizal memilih jalur yang lebih sederhana namun bermakna. 

Selama tiga tahun terakhir, ia membangun hubungan dengan masyarakat melalui kegiatan sosial yang unik. 

Setelah setiap salat Jumat, Rizal membagikan nasi kotak kepada jemaah di berbagai masjid di Dapil X Jateng. 

Dengan cara ini, ia menjangkau berbagai lapisan masyarakat, dari tukang becak hingga direktur perusahaan.

“Jemaah salat Jumat itu terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari yang paling bawah hingga yang paling atas. Filosofi saya sederhana, kita harus bisa menjangkau semua, tanpa kecuali,” jelasnya tentang pendekatan kampanye yang berbeda dari biasanya.

Melalui aksi kecil namun berkelanjutan ini, Rizal secara perlahan tetapi pasti berhasil menarik perhatian dan dukungan dari masyarakat. 

Ia juga memanfaatkan momen ini untuk mendengarkan berbagai permasalahan masyarakat di daerah pemilihannya.

Saat terjun langsung ke lapangan, Rizal menemukan sejumlah tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat di Dapil X Jateng. 

Di Kabupaten Pemalang, masalah rob dan banjir menjadi perhatian utama, serupa dengan yang terjadi di Pekalongan. 

Sementara di Batang, ia melihat peluang sekaligus tantangan dari perkembangan kawasan industri yang terus berkembang pesat, seperti Kawasan Industri Terpadu Batang dan Batang Industrial Park.

“Di Batang, kawasan industrinya berkembang, tapi saya ingin melihat dulu apakah benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat atau tidak. Kalau ternyata tidak berpihak pada rakyat, saya akan bersikap tegas,” ujarnya dengan nada serius, memberikan sinyal bahwa ia akan selalu mengedepankan kepentingan masyarakat di atas segala-galanya.

Tidak hanya fokus pada isu-isu besar seperti infrastruktur dan industri, Rizal juga berencana untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta mempromosikan ikon-ikon desa yang ada di wilayah pemilihannya. 

Menurutnya, sektor UMKM memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat di pedesaan.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi kita. Saya ingin membantu UMKM berkembang lebih pesat dengan memberikan akses ke pasar yang lebih luas dan pelatihan yang lebih baik. Selain itu, saya juga ingin menjadikan ikon-ikon desa sebagai daya tarik wisata, sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal,” tutupnya dengan penuh optimisme.