Pesta Rakyat Menoleh Menoreh Puncak HUT ke-73 Kulon Progo
- VIVA Jogja/ist
Kulon Progo, VIVA Jogja - Pesta Rakyat 'Menoleh Menoreh' menjadi puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Kabupaten Kulon Progo.
Digelar di Alun-Alun Wates, Kulon Progo pada Selasa (15/10) malam pesta rakyat ini sebagai simbol kolaborasi masyarakat Kulon Progo untuk jadi lebih baik lagi.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY mengatakan, pesta rakyat 'Menoleh Menoreh' ini adalah wujud konkret dari komitmen, untuk tidak hanya menoleh ke masa lalu, tetapi juga menatap masa depan dengan penuh optimisme.
Geblek, sebagai ikon ulang tahun ke-73 Kulon Progo, adalah simbol kesederhanaan, namun juga menyiratkan kekuatan.
"Bentuk geblek yang melingkar, melambangkan harmoni. Sementara teksturnya yang kenyal, mencerminkan ketangguhan dan sifat adaptif masyarakat. Diiringi filosofi 'Segara-Gunung' yang membentang dari Laut Selatan hingga Pegunungan Menoreh, kita gabungkan harmoni alam dan manusia, dalam satu garis imajiner, yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan," ungkap Sri Paduka, dilansir laman resmi Pemprov DIY.
Sri Paduka pun mengajak seluruh masyarakat Kulon Progo untuk bersatu semakin menguatkan semangat gotong royong dan inovasi.
"Mari jadikan momentum peringatan ini, sebagai langkah awal yang lebih besar, untuk mewujudkan Kulon Progo Binangun, maju daerahnya, dan sejahtera masyarakatnya," imbuh Sri Paduka.
Dalam kesempatan yang sama, Pj. Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi mengatakan, di usia yang ke-73 ini, Kabupaten Kulon Progo ingin semakin menguatkan upaya-upaya membangun bersama, berkolaborasi dan berkelanjutan, demi kondisi yang lebih baik lagi, bermartabat, dan berbudaya.
Peringatan HUT ini juga sebagai wujud refleksi terhadap apa yang dilakukan semua pihak untuk Kulon Progo.
"Meski telah banyak meraih prestasi, Kulon Progo masih punya PR (pekerjaan rumah). Bagaimana kemiskinan, stunting, pengangguran bisa kita kurangi. Tentunya kita juga punya wilayah yang harus terus dikembangkan, di sisi utara ada pegunungan, tengah-tengahnya ada ekonomi kreatif, dan di sebelah selatan ada pantai," paparnya.
Siwi juga mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat Kulon Progo untuk mengembangkan dan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di Kulon Progo.
Dalam jangka waktu yang tidak lama lagi, Siwi juga mengingatkan gelaran pesta demokrasi pemilihan kepala daerah Kulon Progo.
"Mari kita semarakkan dan sukseskan Pilkada di Kulon Progo nanti.Pendapat boleh berbeda, pilihan boleh berbeda, tapi tetap kita harus bersatu padu untuk memilih pimpinan kita yang terbaik," imbuhnya.
Turut memeriahkan pesta rakyat ini, digelar pula parade budaya menggunakan kendaraan hias. Terdapat sepuluh kelompok yang mengikuti parade budaya ini, baik dari perwakilan desa-desa wisata di Kulon Progo, maupun perwakilan dari budaya daerah lain di luar DIY.
Beberapa daerah dari luar DIY, di antaranya Trenggalek, Ponorogo, Banyumas, Banyuwangi, Bali, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.