Padukuhan Kemloko Caturharjo Sleman Gelar Merti Dusun
- Istimewa
Jogja, VIVA Jogja – Mempertahankan atmosfer kekeluargaan dan semangat gotong-royong warga, Padukuhan Kemloko Caturharjo Sleman Yogyakarta menggelar tradisi merti dusun dan rangkaian merti dusun diawali ziarah kubur di dua makam: Wismoloyo Kemloko Kidul dan Sasonoloyo Kemloko Lor, pada Minggu 1 Desember 2024.
Mesti dusun merupakan salah satu warisan budaya yang sudah berlangsung turun-temurun. Substansi kegiatan ini ungkapan syukur masyarakat pada Tuhan, yang telah memberikan segala kenikmatan.
Rangkaian kegiatan merti dusun pun dilanjutkan dengan penanaman pohon dan kerja bakti, Minggu 8 Desember 2024, kenduri dan pengajian di Majlis Taklim Hidayatul Mubtadi'in oleh KH Agus Ali Qoishor (Gus Ali) dari Pondok Pesantren Watucongol Magelang, dilaksanakan pada Kamis 12 Desember 2024. Sedang Kirab budaya, digelar pada Minggu 15 Desember 2024 yang diikuti warga
Sejumlah hiburan dipentaskan antara lain jathilan Krida Turangga Budaya Turi Sleman, (15/12/2024), kubra siswa Panji Mudho Tapen Pagersari Mungkid Magelang (22/12/2024), hingga jaran kepang Turonggo Mudho Sanggrahan Glagahombo Tegalrejo Magelang.
Dan sebagai puncak acara merti dusun tersebut, digelar pentas wayang kulit dengan dalang Ki Yanto Uda Lesana dari Seyegan Sleman, pada Sabtu (28/12 2024) malam.
Kepala Dukuh Kemloko Suharyanto mengatakan, tradisi budaya menyimpan kearifan lokal tentang pentingnya nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, serta gotong-royong dalam bermasyarakat tanpa membedakan status sosial warganya.
"Kegiatan merti dusun disertai pentas kesenian tradisional. Merti dusun telah ikut memberikan andil dalam melestarikan kesenian adiluhung warisan nenek moyang," kata Suharyanto.