Tokoh Masyarakat Ajak Warga Yogyakarta Sukseskan Pemilu Damai 2024
- Istimewa. dok: Syukri Fadholi
Menurut dia, disinformasi dalam pemilu dapat mengakibatkan kalahnya keilmuan dengan popularitas, menurunnya kepercayaan pada demokrasi dan institusi pemerintahan, instabilitas politik dan sosial, terbatasnya akses pada informasi faktual, hingga polarisasi masyarakat yang berkepanjangan.
Oleh karena itu, mari bersama-sama mengamplifikasi narasi "Pemilu Damai 2024" oleh semua komponen masyarakat Indonesia yang tentunya yang menjadi ujung tombak dalam pekerjaan ini adalah Polri, TNI, Kominfo dan pekerja media.
"Kolaborasi dapat dilakukan melalui amplifikasi narasi Pemilu Damai 2024 pada media sosial dan media konvensional, serta kolaborasi dengan media massa dalam memproduksi informasi dan berita positif terkait Pemilu 2024," ungkapnya.
Syukri menjelaskan bahwa aparat keamanan (Polri/TNI), Kominfo dan pekerja media memiliki Cyber Troops untuk secara rutin melakukan patroli siber yang memantau konten-konten yang mengandung ujaran kebencian, fitnah, dan HOAX di internet untuk selanjutnya dilakukan pemutusan akses.
Selain itu, Polri harus melakukan penindakan hukum secara tegas terhadap konten-konten tersebut untuk mencegah terjadinya perpecahan di masyarakat.
"Kali ini kita tegas karena yang kita pertaruhkan adalah persatuan dan kesatuan nasional kita," tegas Syukri.
Syukri juga mengingatkan perjuangan dan pengorbanan para pendiri bangsa untuk menyatukan Indonesia harus dijadikan semangat untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju dan mencapai Indonesia Emas 2045 melalui hasil Pemilu yang berintegritas dan bermartabat.