Kamu termasuk FOMO atau JOMO, Begini Cara Ambil Momen Terbaik di Dunia Nyata Tanpa Internet!
- VIVA Jogja/ist
Ironisnya, dalam upaya untuk tidak melewatkan momen, mereka justru mungkin kehilangan makna sesungguhnya dari pengalaman tersebut.
Mereka seolah takut ketinggalan momen-momen yang ada di kehidupan nyata agar bisa dibagikan di dunia maya.
Berkaca dari hal itu, terdapat sebuah kebalikan dari FOMO yakni JOMO (Joy of Missing Out).
JOMO juga merupakan istilah yang kerap dipakai bagi sebagai orang yang justru menikmati saat mereka ketinggalan momen seru di media sosial.
Apa Itu JOMO? JOMO (Joy of Missing Out) adalah kebalikan dari FOMO (Fear of Missing Out), di mana seseorang dengan sengaja memilih untuk menikmati momen tanpa gangguan atau kecemasan tentang apa yang terjadi di dunia maya.
Dalam konteks konser, JOMO bisa berarti memilih untuk tidak repot-repot mengambil gambar atau video, melainkan benar-benar terfokus pada pengalaman langsung, menikmati suara dan atmosfer acara, serta merasakan kedekatan dengan idola secara langsung.
Dengan kata lain, seseorang yang mengalami JOMO akan memilih untuk hidup sepenuhnya dalam momen itu, tanpa merasa perlu menunjukkan kepada orang lain melalui media sosial.
Menurut seorang psikolog, Albers, JOMO memberikan manfaat psikologis yang signifikan. Dengan memilih untuk tidak terikat pada kebutuhan untuk selalu terhubung atau mendapatkan pengakuan sosial melalui media sosial, seseorang dapat merasa lebih puas dan bahagia.
JOMO memungkinkan seseorang untuk lebih mengapresiasi momen saat ini, mengurangi kecemasan yang sering muncul karena perbandingan sosial, serta meningkatkan kesejahteraan mental.