Menyibak Misteri Jalur Gunung Lawu Via Candi Cetho, Diyakini Gerbang Menuju Dunia Gaib
- VIVA Jogja
Peperangan ini bermula saat Raden Gugur dikejar-kejar pasukan Kadipaten Cepu. Pasukan Adipati Cepu kala itu diperintah Girindrawardhana raja Majapahit yang berhasil menggulingkan kedudukan Brawijaya V.
Dengan pasukan yang tersisa, sang raja melawan dibantu dengan pasukan Wongso Menggolo dan Dipo Menggolo yang merupakan penggawa desa di Bagian Utara Gunung Lawu. Saking dahsyatnya pertempuran di Bulak Peperangan itu, konon tak ada prajurit yang selamat.
Hanya Raden Gugur, Wongso Menggolo, dan Dipo Menggolo yang berhasil selamat. Kala itu Adipati Cepu yang berhasil lolos dari maut memilih melarikan diri.
Nah, lokasi bulak peperangan itu hingga kini masih sering dikunjungi para pendaki Gunung Lawu untuk literasi sejarah.
Lokasinya berada di sebelah Utara dari puncak Hargo Dumilah atau berada di sebelah Pasar Dieng atau Pasar Setan.
"Jalur pendakian ini dikenal sebagai jalur gaib. Pasalnya, para pendaki yang melewati padang ilalang di lereng Lawu dan berangin kencang sering mendengar suara bising layaknya sebuah pasar, hingga disebut sebagai lokasi 'Pasar Setan', " ujar pria yang akrab disapa Mbah PO ini.
Suradi salah satu warga desa di sekitar candi Cetho juga menyebutkan jika ingin naik melewati jalur ini (cetho) akan melewati melewati berbagai lokasi yang masih di sakralkan. Diantarannya Candi Cetho, juga Candi Kethek yang berada dia atasnya.