Menyibak Misteri Jalur Gunung Lawu Via Candi Cetho, Diyakini Gerbang Menuju Dunia Gaib

Candi Cetho
Sumber :
  • VIVA Jogja

Peperangan ini bermula saat Raden Gugur dikejar-kejar pasukan Kadipaten Cepu. Pasukan Adipati Cepu kala itu diperintah Girindrawardhana raja Majapahit yang berhasil menggulingkan kedudukan Brawijaya V.

Juliyatmono dan Rinto Subekti 'Turun Gunung', Targetkan Kemenangan Pasangan Ilyas-Tri Haryadi

Dengan pasukan yang tersisa, sang raja melawan dibantu dengan pasukan Wongso Menggolo dan Dipo Menggolo yang merupakan penggawa desa di Bagian Utara Gunung Lawu. Saking dahsyatnya pertempuran di Bulak Peperangan itu, konon tak ada prajurit yang selamat.

Hanya Raden Gugur, Wongso Menggolo, dan Dipo Menggolo yang berhasil selamat. Kala itu Adipati Cepu yang berhasil lolos dari maut memilih melarikan diri.

Apresiasi Putusan MK, PDIP Karanganyar Dukung Netralitas TNI/Polri Hingga Kades di Pilkada 2024

Nah, lokasi bulak peperangan itu hingga kini masih sering dikunjungi para pendaki Gunung Lawu untuk literasi sejarah.

Lokasinya berada di sebelah Utara dari puncak Hargo Dumilah atau berada di sebelah Pasar Dieng atau Pasar Setan.

Pegiat Wisata Undang Dialog Paslon, Begini Komitmen Ilyas dan Rober Terkait Pariwisata Karanganyar

"Jalur pendakian ini dikenal sebagai jalur gaib. Pasalnya, para pendaki yang melewati padang ilalang di lereng Lawu dan berangin kencang sering mendengar suara bising layaknya sebuah pasar, hingga disebut sebagai lokasi 'Pasar Setan', " ujar pria yang akrab disapa Mbah PO ini.

Suradi salah satu warga desa di sekitar candi Cetho juga menyebutkan jika ingin naik melewati jalur ini (cetho) akan melewati  melewati berbagai lokasi yang masih di sakralkan. Diantarannya Candi Cetho, juga Candi Kethek yang berada dia atasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title