PB IDI Ajak Bersatu Atasi Tantangan Kesehatan Bangsa

PB Ikatan Dokter Indonesia
Sumber :
  • VIVA Jogja

Disampaikan dr Adib, dari sisi sistem pelayanan kesehatan, meski pemerintah telah menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS yang sangat membantu akses masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pelayanan, namun tidak semua wilayah terfasilitasi dengan layanan tersebut.

Eks Kader PAN Sleman Deklarasi Dukung Harda-Danang

Permasalahan infrastruktur dan jangkauan menuju lokasi fasilitas kesehatan masih menjadi masalah sehingga banyak masyarakat tidak bisa menggunakan layanan kesehatan.

Dari sisi Pendidikan terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan. Jika kita ingin menyelesaikan permasalahan pelayanan, maka salah satu aspek yang harus kita dorong adalah bagaimana ketersediaan SDM juga ditunjang oleh ketersediaan fasilitas.

Apresiasi Putusan MK, PDIP Karanganyar Dukung Netralitas TNI/Polri Hingga Kades di Pilkada 2024

Merujuk ketersediaan SDM, maka pemerintah daerah perlu meningkatkan kemampuan dalam tata kelola tenaga kesehatan sudah ada di dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah no 23 tahun 2014.

“Setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda, dari situ dapat dibuat assessment dan rasio terkait kebutuhan jumlah tenaga kesehatan medis dengan jumlah penduduk. Hal ini nantinya akan berimplikasi pada tadi masalah sistem pendidikan,” jelas dr Adib, Selasa (12/11/2024).

Program Ahmad Luthfi-Taj Yasin dinilai Dekat dengan Milenial dan GenZ

Sementara mengenai Sistem pembiayaan, dr Adib menjelaskan bahwa yang disediakan oleh pemerintah saat ini seperti JKN, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan sudah cukup bagus.

Namun perlu didorong bagaimana menjaga mutu pelayanan dengan tetap menghitungkan biaya sesuai dengan nilai pelayanan dan sesuai dengan kebutuhan. Bagaimana memberikan standar pelayanan kesehatan optimal kepada pasien.

Halaman Selanjutnya
img_title